Selasa, 17 Mei 2011

APLIKASI E-LEARNING INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di era reformasi seperti sekarang ini internet merupakan salah satu kebutuhan yang harus tersedia. Sifat dari internet yang fleksibel telah disadari oleh pengguna. Informasi adalah salah satu kata kunci pada zaman ini. Akhir-akhir ini perkembangan aplikasi Web semakin pesat, ditambah dengan kemunculan penerapan aplikasi Web dalam bidang pembelajaran online yang dinamakan E-Learning.
E-Learning (Electronic Learning) merupakan suatu metode pembelajaran jarak jauh lewat media internet, atau dikatakan sebagai teknik pembelajaran online. Dengan cara ini, maka para siswa/mahasiswa dapat mengakses semua pelajaran yang disediakan tanpa harus bertatap muka dengan pengajar.

1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka masalah yang di angkat adalah merancang sebuah web e-learning mata kuliah interaksi manusia dan komputer dengan materi sistem bersensor ganda dan CSCW yang dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran tatap muka (dalam kelas). Aplikasi E-Learning ini berisi materi-materi serta soal-soal yang dapat digunakan untuk pembelajaran online.

1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk merancang sebuah web E-Learning Mata Kuliah Sistem Informasi Akutansi yang nantinya dapat digunakan dalam proses pembelajaran, mempermudah, dan menghilangkan kejenuhan dalam proses pembelajaran. Manfaat yang diharapkan adalah memberikan sumbangsih dalam perkembangan ilmu pendidikan dan mendukung proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Dalam sistem ini, pendidik dan peserta didik tidak perlu bertemu dalam tempat (kelas) dan waktu tertentu sehingga pembelajaran dapat dilakukan secara penuh dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.

1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ilmiah ini adalah menggunakan pendekatan metode SDLC (Software Development Life Cycle) menurut McLeod, 2007.
Fase identifikasi, pada fase ini adalah mengidentifikasi masalah yang ada, yaitu melihat bagaimana orang tua dalam mengajarkan anak – anaknya berhitung.
Fase analisis, pada fase ini penulis mengumpulkan, membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan jarimatika. Mempelajari tentang bahasa pemrograman Moodle dan adobe flash CS4. Selain itu, penulis juga mencari bahan dan materi dari internet yang berhubungan dan mendukung penyusunan penulisan ilmiah ini.
Fase perancangan, pada fase ini ialah merancang tampilan aplikasi, yaitu tampilan animasi pembuka program, tampilan input dan output program, kemudian merancang struktur navigasinya.
Fase uji coba, Penulis melakukan uji coba terhadap rancangan aplikasi tersebut kepada para sebagian user, agar mendapatkan masukan atau kekurangan dari pengujian awal. Uji coba dilakukan untuk melihat perkembangan terakhir dari aplikasi yang dibuat.
Fase Implementasi fase ini mengimplementasikan seluruh rancangan yang telah dibuat dalam fase perancangan yaitu membuat program dengan tampilan yang menarik.

1.5 Sistematika Tulisan Ilmiah
Sistematika tulisan ilmiah ini dimaksudkan untuk dapat memberikan garis-garis besar mengenai isi Penulisan Ilmiah secara ringkas dan jelas, sehingga menggambarkan keterkaitan antara bab dimana masing-masing bab akan dibagi antar sub bab secara rinci yang diuraikan sebagai berikut :
Bab I, merupakan bagian pendahuluan yang memuat latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II, merupakan bagian landasan teori. Menjelaskan tentang bahasan mengenai jarimatika, E-Learning serta aplikasi yang mendukung dalam pembuatan E – Learning ini seperti Moodle, Adobe Flash CS4, PHP, MySQL.
Bab III, merupakan bagian analisis dan perancangan. Menjelaskan analisa yang terkait dengan penelitian yang dibuat, antara lain uraian tahapan pembuatan, penelitian, sampai uji cobanya, struktur navigasi, dan desain halaman.
Bab IV, merupakan bagian Penutup. Berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan pengembangan penelitian.

Indonesia di Mata Seorang Jerman



Judul : A Magic Gecko

Penulis : Horst Henry Geerken

Penerbit : Penerbit Buku Kompas

Terbit : I, Februari 2011

Tebal : 407 halaman

Harga : Rp. 86.000

Pengalaman menginjakkan kaki di negeri-negeri Timur selalu menyisakan pertanyaan bagi mereka yang terbiasa dengan alam pikiran Barat. Kosomologi, cara berpikir, gaya hidup, serta sistem nilai Timur yang berbeda dengan Barat, adalah faktor yang membuat "perjumpaan" dengan Timur terkesan selalu bertumbukan.

Padahal jika saja semua perbedaan itu dapat dikompromikan, pertemuan itu akan menjadi lebih indah. Tidak harus ada gejolak ataupun penolakan yang berarti. Sebaliknya keselarasanlah yang terjadi.

Keberhasilan itulah kira-kira telah dicapai oleh Horst Henry Geerken selama menjalankan tugasnya di Indonsia. Ia tidak hanya dapat memahami semesta pemikiran orang-orang Indonesia, namun juga menerimanya sebagai bagian budaya.

Geerken yang berkebangsaan Jerman adalah pegawai telekomunikasi Jerman yang tengah menjalankan tugasnya di Indonesia. Ia datang ke Indonesia pada tahun 1963 untuk membantu membangun jaringan telekomunikasi yang sangat dibutuhkan pada saat itu.

Kehadirannya di Indonesia menjelang kejatuhan Presiden Soekarno telah membawa Geerken ke dalam sebuah pengalaman menarik sekaligus menegangkan. Menarik karena ia menjadi saksi sebuah peristiwa sejarah Indoneisa. Menegangkan karena Geerken melihat sendiri kekacauan politik yang berakhir dengan pertumpahan darah.

Dalam buku ini Geerken menyajikan berbagai catatan tentang Indonesia dan keindonesiaan. Catatatan-catatan ini seperti sebuah upaya untuk memotret realitas masyarakat Indonesia secara umum.

Sebut saja kecenderungan masyarakat Indonesia untuk memercayai hal-hal yang bersifat suparantural, mistik dan serta tahayul. Bagi Geerken hal-hal tersebut bertolak belakang dengan rasionalitas Barat.

Namun Geerken tidak menolak hal tersebut. Malah dalam beberapa kasus ia membiarkan pembantunya melakukan praktik itu di lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa Geerken tidak alergi dengan perbedaan-perbedaan yang ada.

Meskipun begitu, Geerken juga mencatat sejumlah masalah budaya yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Bagi Geerken hal itu tidak lepas dari latar belakang yang rumit. Inferioritas terhadap bangsa berkulit putih misalnya, adalah wujud keberhasilan pemerintah kolonial dalam menanamkan ketakutan yang berlebihan terhadap bangsa penjajah. Akibatnya, dalam jangka waktu panjang, orang-orang berkulit putih dianggap sebagai orang dengan derajat yang lebih tinggi.

Namun Geerken mencatat juga, sepak terjang Soekarno dalam politik internasional adalah bentuk pemberontakan dan usaha untuk lepas dari inferioritas tersebut. Soekarno yang terang-terangan melawan imperialisme Amerika Serikat dan Inggris adalah simbol perlawanan itu.

Lewat catatannya Geerken ingin menegaskan bahwa bangsa yang terjajah pun memliki potensi untuk melakukan perlawanan serta pemberontakan. Penolakan terhadap intervensi negara-negara Barat adalah sebuah pesan bahwa banyak masalah di negara berkembang tidak selalu dapat diselesaikan dengan formualsi Barat.

Tidak mengherankan apabila kemudian Soekarno dekat dengan Blok Timur. Namun inilah yang memicu kegerahan Amerika Serikat. Dari sinilah berhembus isu bahwa dinas rahasia Amerika Serikat, CIA, memiliki peran yang strategis dalam menjatuhkan Presiden Soekarno.

Bahkan ada indikasi bahwa lembaga yang sama juga berperan dalam pembasmian orang-orang yang dianggap berhaluan komunis. Mengenai hal tersebut Geerken menegaskan, bukti-bukti yang ada mengarah kepada keterlibatan Amerika Serikat.

Namun Amerika Serikat tidak mau mengakuinya. Padahal ada bukti bahwa Kedutaan Besar Amerika Serika di Jakarta memiliki daftar nama orang-orang komunis dalam tubuh militer Indonesia. Orang-orang ini kemudian disingkirkan secara sistematis (hal. 264).

Kedekatan Geerken dengan Soekarno tidak hanya menguak sejumlah aktivitas politik Soekarno, namun juga kehidupan pribadi presiden pertama Republik Indonesia tersebut. Di sinilah sisi lain Soekarno terungkap. Ia tidak hanya seorang presiden, namun juga seorang seniman dengan citarasa yang tinggi. Sebagian kecil kisah cintanya pun diungkapkan Geerken dalam buku ini.

Meskipun buku ini memiliki sub judul Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno, tetapi tidak seluruh bab dalam buku ini mengulas hal tersebut. Sebagian besar isi buku ini adalah pengalaman Geerken bertemu dengan banyak orang Indonesia, baik secara kultural maupun filosofis. Dari sinilah ia mengenal "kekayaan" keindonesiaan.

Semua itu diungkapkan Geerken secara objektif, lugas, bahkan dengan sangat cair. Inilah yang membuat buku ini tidak membosankan ketika dinikmati.***

Template by : kendhin x-template.blogspot.com